
Sosialisasi Anti-Bullying DWP Kemenag Kab. Bangka Tengah
Sosialisasi Anti-Bullying DWP Kemenag Kab. Bangka Tengah
Koba- Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama Kabupaten Bangka Tengah menegaskan komitmennya dalam pencegahan perundungan di lingkungan pendidikan dengan menyelenggarakan Sosialisasi Anti-Bullying di MTsN 1 Bangka Tengah. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) DWP yang ke-26, Selasa (18/11/2025).
Ketua DWP Kemenag Bangka Tengah, Ny. Eni Yunita Sari Jamaludin, memimpin langsung kegiatan yang mendapat sambutan hangat dari pihak sekolah. Kedatangannya didampingi oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bangka Tengah, H. Jamaludin, S.Ag., M.H.. Sosialisasi ini berakar dari kepedulian DWP Kemenag Bangka Tengah untuk turut serta menyebarluaskan pengetahuan tentang bahaya bullying dan membekali peserta didik dengan pemahaman yang mendalam. Materi yang disampaikan tidak hanya fokus pada definisi dan jenis-jenis perundungan, tetapi juga memberikan panduan praktis tentang langkah-langkah yang harus diambil siswa, baik sebagai korban, pelaku, maupun saksi.
Ny. Eni Yunita Sari Jamaludin menyampaikan bahwa usia remaja adalah masa krusial dalam pembentukan karakter. Oleh karena itu, pencegahan bullying menjadi prioritas utama.
”Kami berharap anak-anak usia remaja ini bisa tumbuh dan berkembang menjadi insan yang berkarakter islami, berprestasi, dan yang paling penting, jauh dari segala bentuk perilaku bullying,” ujar Eni kepada tim humas.
Di akhir sesi, Eni memaparkan secara singkat mengenai dampak serius bullying yang berpotensi memengaruhi sisi emosional dan psikologis anak, meninggalkan trauma berkepanjangan yang dapat menghambat masa depan mereka. Para peserta didik tampak antusias menyimak setiap materi yang disampaikan dari awal hingga akhir kegiatan.
Sedangkan, Kakan Kemenag Bangka Tengah dalam arahannya memberikan apresiasi tinggi kepada DWP atas inisiatif kegiatan yang sangat relevan ini. Beliau menegaskan bahwa lingkungan sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi setiap peserta didik untuk belajar dan berekspresi.
”Setiap peserta didik yang hadir di sini harus memahami betul dampak buruk dari bullying, baik itu secara lisan (verbal) maupun tindakan (non-verbal). Kami berharap, setelah acara ini, tidak akan ada lagi perundungan yang terjadi, baik itu di lingkungan sekolah maupun di tengah masyarakat”, tegas Jamaludin.
”Mari jadikan madrasah kita sebagai pelopor lingkungan pendidikan yang ramah anak, berlandaskan nilai-nilai agama", tandasnya.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan wujud nyata sinergi antara DWP dan Kemenag dalam menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional dan sosial yang baik, sejalan dengan visi Kemenag untuk mewujudkan moderasi beragama dan lingkungan sekolah yang inklusif. (umm)