
Kegiatan Dialog Isu Aktual Implementasi Berbasis Cinta Kampung Moderasi Beragama
Kegiatan Dialog Isu Aktual Implementasi Berbasis Cinta Kampung Moderasi Beragama
Bangka Tengah- Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangka Tengah sukses menggelar kegiatan Dialog Isu Aktual Implementasi Berbasis Cinta Kampung Moderasi Beragama. Acara yang berlangsung di Aula Pertemuan Pusat Layanan Haji dan Umroh ini bertujuan untuk membekali para ujung tombak Kemenag dalam menghadapi isu-isu krusial yang mengancam persatuan dan generasi muda, Rabu (19/11/2025).
Kegiatan ini dihadiri sekaligus dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Kab. Bangka Tengah, H. Jamaludin, S.Ag., M.H., didampingi Kepala Seksi Bimas Islam, Odi Sanjaya, S.Th.I, Bintara Unit Cegah Sargaswil Babel dari Densus 88 AT Polri, Fafa Setia Kusuma, serta Kepala Kesbangpol Bangka Tengah, Zainal, M.Si..
Dalam arahannya Kakan Kemenag Kab. Bangka Tengah menyoroti dua isu utama yang menjadi ancaman nyata di tengah masyarakat, yakni, kasus narkoba dan radikalisme. Ia menegaskan bahaya besar dari dua kasus tersebut.
“Kasus-kasus seperti ini, radikalisme dan narkoba, senyap tapi merayap setiap hari. Mereka tidak berteriak, tapi bekerja dalam diam. Ini bisa terjadi kapan dan dimana saja, bahkan sudah merambat ke anak-anak sekolah kita”, ujar Jamaludin.
Jamaludin menambahkan pentingnya peran para peserta yang terdiri dari Kepala KUA dan Penyuluh Agama Islam, sebagai garda terdepan untuk melakukan deteksi dini dan pencegahan di lingkungan masing-masing. Para peserta menunjukkan keaktifan dan antusiasme tinggi serta terlibat penuh hingga sesi akhir.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh perwakilan Densus 88 AT Polri, Fafa Setia Kusuma, yang mengupas tuntas pola pergerakan dan strategi pencegahan kelompok radikal. Sesi ini menjadi sangat berharga bagi peserta untuk memahami mekanisme penyebaran ideologi terlarang.
Puncak kegiatan adalah dialog interaktif yang hangat antara narasumber dan audiens. Diskusi mendalam ini berfokus pada akar permasalahan yang sangat krusial.
“Penyebab dasar kasus radikalisme adalah adanya intoleransi di tengah masyarakat yang menyebabkan terjadinya perubahan sikap. Ketika sikap tidak toleran ini dibiarkan, individu menjadi rentan dan ini dapat mengarah ke penyalahgunaan narkotika sebagai pelarian atau justru menjadi alat bagi kelompok tertentu,” jelas Fafa.
Sedangkan, Kasi Bimas Islam menuturkan bahwa adanya kegiatan ini merupakan merupakan respons konkret Kemenag dalam mengimplementasikan program unggulan Kementerian Agama, yaitu Moderasi Beragama. Ia juga secara spesifik menginformasikan lokasi program percontohan kampung moderasi beragama di Bangka Tengah.
"Moderasi Beragama harus kita jadikan vaksin sosial bagi masyarakat kita. Ini bukan tentang menjadi moderat, tetapi tentang menempatkan cara beragama di tengah-tengah. Dengan berpegang pada toleransi, anti-kekerasan, dan komitmen kebangsaan, kita akan imun terhadap paparan radikalisme maupun perilaku destruktif lainnya, termasuk penyalahgunaan narkotika", tegasnya.
"Alhamdulillah, saat ini kita telah memiliki rintisan Kampung Moderasi Beragama di Desa Trubus. Ini adalah model percontohan kita di Kabupaten Bangka Tengah", Info Odi.
Kegiatan ini secara keseluruhan menegaskan kembali komitmen Kemenag Bangka Tengah dalam mewujudkan "Kampung Moderasi Beragama" yang aman, damai, dan bebas dari ancaman ideologi ekstrem dan penyalahgunaan zat terlarang. Acara ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol sinergi antarlembaga. (umm)